Johannesburg, Afrika Selatan – PT Pertamina (Persero) memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, untuk menjalin kerja sama strategis di sektor hulu minyak dan gas (migas). Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah mitra bisnis menghasilkan potensi investasi senilai US$ 2,6 miliar atau setara dengan Rp 43,16 triliun (kurs Rp 16.600).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kabar baik ini dalam konferensi pers daring usai KTT G20, Minggu (23/11/2025). "Ada kerja sama di hulu migas dengan perkiraan investasi sekitar US$ 2,6 miliar," ujarnya.
Meski demikian, Airlangga belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai mitra yang terlibat maupun detail proyek yang akan digarap. "Ini masih tahap lanjutan baik Pertamina dengan mitranya. Sementara mungkin itu," imbuhnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2023 Pertamina telah menandatangani MoU dengan nilai yang serupa bersama Guma Africa Group Limited untuk membentuk aliansi strategis proyek-proyek potensial di bisnis hulu hingga hilir migas di Afrika seperti di Kenya, Tanzania, Mozambik dan Afrika Selatan.
Selain kerja sama Pertamina, di sela-sela KTT G20 juga terjalin MoU antara PT Dahana dan perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall, terkait rencana pembangunan fasilitas bahan peledak.
"Kemudian juga beberapa negara lain menginginkan agar kerja sama dengan Indonesia untuk terus ditingkatkan terutama dari segi ekonomi," pungkas Airlangga.









