• 18 Nov 2025

PUBG dan Dampak Negatif pada Anak: Pemerintah Pertimbangkan Pembatasan

Isi:

tirto.id – Pemerintah Indonesia mulai serius mempertimbangkan pembatasan game online PUBG. Kekhawatiran ini muncul setelah insiden ledakan di SMAN…

Isi:

tirto.id – Pemerintah Indonesia mulai serius mempertimbangkan pembatasan game online PUBG. Kekhawatiran ini muncul setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara dan dipicu oleh perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menekan dampak negatif game online pada pelajar.

PUBG, game bergenre battle royale yang populer di kalangan anak muda, dinilai berpotensi memengaruhi perilaku anak ke arah negatif karena konten kekerasan dan penggunaan senjata. Menteri PPPA, Arifah Fauzi, berencana menggelar diskusi untuk merumuskan kebijakan pembatasan game demi melindungi anak-anak. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga mendukung pembatasan game dengan unsur kekerasan.

PUBG: Amankah untuk Anak-anak?

PUBG mendapatkan rating 12+ dari Google Play Store dengan keterangan "Kekerasan Tingkat Menengah". Meski demikian, orang tua tetap perlu waspada karena beberapa dampak negatif yang mungkin timbul:

  • Potensi Perilaku Agresif: Game kekerasan dapat memicu perilaku agresif pada anak-anak.
  • Paparan Kata-kata Kasar: Interaksi dalam game dapat membuka peluang paparan kata-kata kasar.
  • Cyberbullying: Pemain yang kalah atau dianggap tidak kompeten berpotensi menjadi korban bullying melalui fitur chat.
  • Interaksi dengan Orang Asing: Fitur proximity voice chat memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan orang tak dikenal, termasuk predator online.
  • Kecanduan: Permainan yang seru dapat membuat pemain kecanduan dan berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan.

Mengapa Pembatasan Diperlukan?

Pembatasan game seperti PUBG bertujuan untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif dunia digital, termasuk konten kekerasan, interaksi dengan orang asing, dan potensi kecanduan. Selain itu, pembatasan juga bertujuan untuk:

  • Prioritaskan Perlindungan Anak: Melindungi anak dari paparan konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.
  • Pengaturan dan Edukasi: Memastikan aktivitas bermain game tetap aman dan sesuai usia. Selain itu, mengedukasi anak-anak, orang tua, dan masyarakat tentang risiko game online.

Pembatasan game seperti PUBG diharapkan dapat direspons secara bijak oleh masyarakat demi melindungi generasi muda dari dampak negatif game online.

[Tautan ke Kumpulan Artikel tentang Game Online]

Sumber:

  • tirto.id (dengan modifikasi)
Artikel ditulis oleh
ReporterPramono

Sorotan

Roadshow Keuangan dan Kesejahteraan Hadir untuk Warga Northamptonshire Hadapi Musim Dingin
Northamptonshire – Warga Northamptonshire akan mendapatkan pendampingan untuk menghadapi tantangan musim dingin melalui serangkaian roadshow keuangan dan kesejahteraan. Acara yang...
16 Nov 2025Features
Batasan Dua Anak: Apa Itu dan Bagaimana Kebijakannya Bisa Berubah?
Kebijakan batasan dua anak membatasi tunjangan yang diterima keluarga berpenghasilan rendah untuk anak ketiga dan seterusnya. Kebijakan ini menjadi perdebatan...
16 Nov 2025Features
Milad Muhammadiyah ke-113: Semangat Memajukan Kesejahteraan Bangsa di Tahun 2025
Yogyakarta, tirto.id - Muhammadiyah akan merayakan Milad ke-113 pada 18 November 2025 mendatang. Organisasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia...
16 Nov 2025Features
Refly Harun: Roy Suryo Lebih Produktif Jika Tak Ditahan
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyambut baik keputusan Polda Metro Jaya yang tidak menahan...
14 Nov 2025Features
Puluhan Siswa SMAN 72 Diperiksa Polisi Terkait Ledakan Bom Rakitan
Jakarta - Polda Metro Jaya terus mendalami kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025). Sebagai...
14 Nov 2025Features
Bos British Gas Khawatirkan Masa Depan Pekerjaan di Industri Energi Skotlandia
Michael Race & Sean Farrington Reporter Bisnis & Presenter Bisnis [Foto: Chris O'Shea saat wawancara dengan BBC dalam seri Big...
13 Nov 2025Features
Ads
ads