Mentan Amran Sulaiman Targetkan Ekspor Kelapa Melonjak 100 Kali Lipat Lewat Hilirisasi

Publikasi Media

November 8, 2025

3
Min Read

Mentan Amran Sulaiman Targetkan Ekspor Kelapa Melonjak 100 Kali Lipat Lewat Hilirisasi

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tengah menggenjot program hilirisasi kelapa sebagai strategi utama untuk mendongkrak nilai ekspor kelapa Indonesia hingga mencapai Rp2.400 triliun. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan devisa negara, tetapi juga menyejahterakan petani kelapa di seluruh Indonesia.

Saat ditemui di Jakarta pada Jumat (14/6/2024), Mentan Amran mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia merupakan produsen dan eksportir kelapa terbesar di dunia dengan nilai ekspor mencapai Rp24 triliun. Ia meyakini, dengan hilirisasi yang tepat, potensi kelapa Indonesia dapat dioptimalkan secara signifikan.

Mentan Amran Sulaiman Targetkan Ekspor Kelapa Melonjak 100 Kali Lipat Lewat Hilirisasi

"Saat ini ekspor kelapa kita Rp24 triliun, dan kita nomor satu di dunia. Jika kita hilirisasi sesuai dengan diagram pohon industri, potensinya bisa 100 kali lipat, atau setara dengan Rp2.400 triliun," ujar Mentan Amran. Ia menambahkan, meskipun angka tersebut merupakan potensi teoritis, bahkan jika hanya terealisasi 50% atau 20 kali lipat, dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian Indonesia.

Hilirisasi kelapa, menurut Mentan Amran, akan memperkuat rantai nilai industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan berbasis sumber daya lokal. Ia mencontohkan dampak positif hilirisasi yang sudah mulai dirasakan di Maluku Utara, di mana harga kelapa melonjak dari Rp600 menjadi Rp3.500 per butir, atau naik sekitar 500%.

"Kami baru saja mengunjungi Maluku Utara, di sana harga kelapa sebelum hilirisasi hanya Rp600 per butir. Sekarang sudah Rp3.500. Ini kenaikan yang signifikan," jelasnya. Mentan Amran optimis harga kelapa dapat terus meningkat hingga Rp6.000 per butir jika seluruh rantai produksi dan pengolahan berjalan optimal secara nasional.

Dengan potensi yang sangat besar ini, Mentan Amran menegaskan bahwa hilirisasi kelapa bukan hanya sekadar strategi industri, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam membangun ekonomi kerakyatan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin pasar kelapa dunia.

"Kita berharap harga kelapa bisa mencapai minimal Rp5.000 per butir, bahkan bisa naik 1.000 persen. Inilah keuntungan yang bisa kita raih," tegasnya.

Selain kelapa, Kementerian Pertanian juga tengah berupaya mempercepat hilirisasi sektor pertanian lainnya, seperti kakao, mente, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Mentan Amran Sulaiman bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, telah menyepakati percepatan hilirisasi sektor pertanian dengan nilai investasi mencapai Rp371 triliun. Program ini diharapkan dapat menyerap hingga delapan juta tenaga kerja di berbagai sektor strategis, termasuk pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Sebagai informasi, produksi kelapa dalam di Indonesia pada tahun ini mencapai 33 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 29 juta ton. Indonesia rata-rata mengekspor 2,8 juta ton kelapa per tahun dengan nilai mencapai Rp24 triliun.

Tinggalkan komentar

Related Post