Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyoroti masalah utama yang membelit sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka menilai, menjamurnya anak perusahaan dan diversifikasi bisnis yang tidak fokus menjadi penyebab utama "penyakit" yang diderita BUMN.
Managing Director Danantara, Febriany Eddy, mengungkapkan hal ini dalam sebuah media briefing di Jakarta, Jumat (14/11/2025). "Salah satu penyakit kita juga di BUMN ini terlalu banyak anak, diversifikasi sana-sini segala macam," ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, Danantara akan memperkuat sinergi di dalam ekosistem BUMN. Danantara Asset Management (DAM) akan melakukan streamlining portofolio perusahaan-perusahaan pelat merah, dengan tujuan agar BUMN kembali fokus pada bisnis inti yang menguntungkan.
"Nanti kan ada tim khusus juga di DAM yang akan men-streamlining supaya fokus ke apa yang perlu difokuskan. Yang tidak menjadi bagian dari ekosistem yang dibutuhkan, mungkin kita harus bertanya, rugi nggak, kalau rugi, udah nggak usah ada di situ daripada menjadi beban. Tapi kalau dia untung, ya sharing gitu ya," jelas Febriany.
Sebelumnya, COO Danantara, Dony Oskaria, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI (23/7), menyampaikan bahwa konsolidasi dan streamlining berbagai bisnis di BUMN menjadi program prioritas DAM tahun ini. Program tersebut meliputi konsolidasi bisnis karya, pupuk, rumah sakit, hotel, gula, hilirisasi minyak, asuransi, manajemen aset, dan kawasan industri.
"Dan juga termasuk beberapa pengembangan bisnis yang kita harapkan juga akan kita selesaikan dalam lima bulan ke depan," kata Dony. Pengembangan bisnis tersebut mencakup bidang koperasi, pangan, industri baterai, transformasi bisnis semen, perbankan syariah, telekomunikasi, dan galangan kapal.
Untuk mendukung rencana besar ini, Danantara akan merampungkan tata kelola dan kebijakan internal, terutama terkait keuangan, manajemen risiko, hukum, serta sumber daya manusia (SDM). "Untuk mendukung 21 program tersebut, kami juga akan menyelesaikan tata kelola pendukung bisnis di organisasi Danantara Aset Manajemen melalui kebijakan prosedur human kapital yang kemarin kita sampaikan juga. Kemudian juga menyelesaikan prosedur di bidang keuangan, di bidang manajemen risiko dan legal untuk mendukung operasional Danantara Asset Management," pungkas Dony.









