
Warga Jakbar diminta tak bergantung kepada petugas untuk olah sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau warga Jakarta Barat untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah secara mandiri, tidak hanya mengandalkan petugas kebersihan atau "pasukan pelangi". Imbauan ini disampaikan oleh Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 KLHK, Hanifah Dwi Nirwana, dalam kegiatan "Aksi Jumat Bersih Serentak" yang diadakan di Komplek Asrama Kebersihan Bambu Larangan, Cengkareng.
Hanifah menekankan bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah dari sumbernya sangat penting untuk mengurangi beban kerja petugas kebersihan. "Ketika kesadaran itu timbul dari kita masing-masing, bahwa kita memiliki tanggung jawab dalam penanganan sampah masing-masing, tentu ini akan meringankan tugas dari pasukan pelangi," ujarnya. Ia berharap kegiatan Jumat bersih dapat menjadi agenda rutin warga Jakarta Barat.
Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, turut mendukung imbauan tersebut dan meminta Suku Dinas Lingkungan Hidup untuk tidak hanya fokus pada kegiatan seremonial, tetapi juga memastikan kebersihan lingkungan secara berkelanjutan. Uus menjelaskan bahwa "pasukan pelangi" merupakan ciri khas petugas Pemprov DKI Jakarta yang terdiri dari berbagai elemen yang bersatu untuk membantu masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan Jumat bersih tersebut melibatkan 200 petugas gabungan dari Pemerintah Kota Jakarta Barat. Uus Kuswanto bersama jajaran, serta Hanifah Dwi Nirwana, juga turut berpartisipasi langsung dalam membersihkan sampah di lokasi acara.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan mendorong praktik ekonomi sirkular. Dengan memilah sampah dari rumah tangga dan mengolahnya menjadi kompos atau produk daur ulang lainnya, masyarakat dapat berkontribusi secara signifikan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap kesehatan dan lingkungan hidup.
Selain itu, KLHK juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah dan mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada TPA dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Dengan adanya kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat serta dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan Jakarta Barat dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.





Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.