Jakarta – TNI Angkatan Udara (AU) menepis kekhawatiran terkait aktivitas penerbangan asing di Bandara milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah. Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AU, Marsekal Muda Palito Sitorus menegaskan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan pesawat di bandara tersebut.
"Kami memantau bahwa pergerakan pesawat di sana memang belum ada yang dari luar negeri. Jadi memang dari internal saja," ujar Palito di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (27/11/2025).
Menyusul sorotan dari Menteri Pertahanan terkait Bandara IMIP, TNI AU berkomitmen memperkuat pengawasan dan akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum.
"Tentu Angkatan Udara itu akan melakukan tindakan. Tapi selama ini di sana itu belum ada pergerakan-pergerakan dari pesawat asing," tegas Palito.
Sebagai langkah pengamanan, TNI AU telah menempatkan pasukan Pasgat di Bandara IMIP dan berencana mendirikan pos jaga. "Kita sudah menempatkan pasukan kita ya Pasgat ya di sana dan ke depan mungkin nanti kita akan membuat pos ya di sana untuk menjaga, sehingga areal di Morowali itu bisa termonitor lah ya ke depannya," jelas Palito.
Bandara IMIP Terdaftar Resmi, Kemenhub Pastikan Pengawasan Ketat
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menegaskan bahwa Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terdaftar secara resmi. Wakil Menteri Perhubungan Suntana menyatakan bahwa pemerintah telah menempatkan personel di lokasi untuk memastikan operasional sesuai ketentuan.
"Kemarin kami sudah menempatkan beberapa personel di sana. Dari bea cukai, dari kepolisian, dari Kementerian Perhubungan sendiri, termasuk Ditjen Otoritas Bandara ke sana. Jadi kami sudah turun ke sana," kata Suntana. "Terdaftar, itu (Bandara IMIP) terdaftar. Enggak mungkin bandara itu tidak terdaftar."
Menkeu Siap Kerahkan Personel Bea Cukai dan Imigrasi
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan bahwa Bandara IMIP telah mengantongi izin khusus dari pemerintah. Pihaknya siap menambah personel Bea Cukai dan Imigrasi jika diperlukan untuk memperkuat pengawasan.
"Kalau mau dikasih tugas ya kita sih siapkan orangnya. Orang Bea Cukai banyak kok. Imigrasi juga katanya mau. Jadi pada dasarnya seperti itu, kita siap. Begitu kita ditugaskan, kita kirim orang ke sana," pungkas Purbaya.









