Tim Hibah MBKM 1089 PTM UNS Kenalkan Shedder Sepeda Untuk Olah Sampah Plastik Ramah Lingkungan

themastermin

April 24, 2025

3
Min Read

Pada tanggal 4 bulan Desember tahun 2024, Tim Hibah MBKM dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan kegiatan sosialisasi edukatif mengenai bahaya sampah plastik terhadap lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Dalam sesi sosialisasi, para peserta mendapatkan penjelasan mengenai klasifikasi sampah organik dan anorganik, lengkap dengan metode pengolahan masing-masing jenis sampah secara tepat dan ramah lingkungan.

Sosialisasi dilaksanakan di Selasar, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, dan menyasar siswa-siswi dari Sekolah Alam PKBM Banyutowo. Anak-anak peserta tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari penyampaian materi hingga praktik langsung. Salah satu peserta, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan tersebut. “Kegiatannya menyenangkan. Saya belajar tentang berbagai jenis sampah, kode-kode daur ulangnya, serta cara mencacah sampah plastik dengan alat yang diperkenalkan kakak-kakak dari UNS” ujar Dilan antusias.

Tidak hanya sosialisasi, Tim Hibah MBKM 1089 KOMPRESI juga menghadirkan demonstrasi alat pencacah sampah plastik berbasis sepeda yang telah mereka rancang dan buat selama kurang lebih tiga bulan. Alat ini dirancang khusus untuk mengolah limbah plastik jenis kode 02 (High-density Polyethylene atau Polypropylene), yang sering ditemukan dalam bentuk tutup botol plastik, gelas plastik, botol plastik, dan sedotan plastik.

Melalui inovasi ini, sampah plastik yang sebelumnya hanya menjadi beban lingkungan kini bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti manik-manik atau bahan kerajinan lainnya. Proses pengolahannya pun cukup sistematis, dimulai dari pencacahan menggunakan plastic shredder, kemudian dilakukan proses pemanasan pada suhu tertentu hingga plastik meleleh, selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan (moulding) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Setelah plastik membeku dan mengeras, dilakukan proses finishing seperti penghalusan permukaan dan pewarnaan, sebelum akhirnya produk dikemas dan dipasarkan melalui berbagai platform media sosial untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

Dengan menggandeng mitra PKBM Banyutowo sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, Tim MBKM berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi tentang bahaya sampah plastik terhadap lingkungan, tetapi juga mendorong semangat kewirausahaan (young entrepreneur) bagi generasi muda, terutama siswa-siswi PKBM Banyutowo. Diharapkan, mereka mampu melihat peluang dari pengolahan limbah plastik sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dari barang yang dianggap tak bernilai.

Selain itu, pembuatan alat pencacah plastik ini juga dinilai sebagai langkah yang efektif dalam menangani permasalahan limbah plastik rumah tangga. Mengingat, plastik jenis HDPE atau PP memerlukan waktu hingga 100–500 tahun untuk dapat terurai sempurna di dalam tanah (Karuniastuti, 2012), maka inovasi semacam ini sangat dibutuhkan sebagai solusi alternatif yang berkelanjutan.Untuk melihat dokumentasi live report dan press release dari kegiatan ini, kunjungi Instagram kami di @hibah.kompresi

Tinggalkan komentar

Related Post