Jakarta – Polda Metro Jaya mengabarkan perkembangan terbaru terkait korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. Hingga Kamis (20/11/2025), tiga orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Tinggal 3 orang pasien terdiri satu orang di RS Yasri, satu orang di RSCM dan satu orang di RS Polri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto.
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus menggali informasi dari berbagai saksi, termasuk keluarga anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) yang diduga sebagai pelaku. Pemeriksaan terhadap pelaku sendiri masih tertunda karena kondisinya yang belum memungkinkan.
"Kemarin masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, puslabfor dan dokter psikologis," lanjut Budi Hermanto.
Pemeriksaan terhadap anak pelaku tidak dilakukan di Polda Metro Jaya. "Untuk keterangan anak dilakukan di tempat yang telah disepakati oleh penyidik dengan dinas terkait KPAI maupun APSIFOR, karena pemeriksaan anak terlalu riskan apabila dilakukan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya," jelas Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, Rabu (19/11/2025).
Saat ini, pelaku masih menjalani perawatan intensif di RS Polri. Kondisinya mulai stabil, namun tim dokter belum mengizinkan untuk dimintai keterangan.
Penyidik telah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bapas, Dinas P3A, Densus 88 Antiteror, KPAI, APSIFOR, dan tim dokter, untuk mempersiapkan pemeriksaan pelaku. Ayah pelaku juga telah dimintai keterangan, dan polisi masih mencocokkan keterangannya dengan saksi lain serta temuan di lapangan untuk mengungkap asal-usul bahan peledak. "Permintaan keterangan terhadap ayah ABH sudah dilakukan minggu lalu, namun hasilnya masih harus kami dalami dengan keterangan2 anak, maupun ABH itu sendiri," pungkas AKBP Putu Kholis Aryana.









