Jakarta – Pelarian Dewi Astutik, yang dikenal sebagai Mami dan merupakan otak di balik penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle, berakhir di Kamboja. Penangkapan ini menjadi berita utama (top 3 news) hari ini.
Dewi Astutik ditangkap di Sihanoukville, Kamboja, berkat kerja sama Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Operasi senyap lintas negara ini dipimpin oleh Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan, sebagai tindak lanjut perintah langsung dari Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto. Sebulan sebelumnya, Suyudi menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk melakukan operasi pengejaran internasional.
Berita terpopuler kedua datang dari Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang menduga bahwa kayu-kayu gelondongan yang terbawa banjir besar di Sumatera adalah hasil tebangan lama, bukan akibat banjir itu sendiri. "Kalau dari lihat gambar-gambar dan foto-foto yang kami saksikan, entah di Aceh, entah di Sumatera Utara, sepertinya kayu yang hanyut itu hasil tebangan, yang cukup lama. Bukan kayu yang ditebang baru atau yang roboh karena terjangan badai," jelas Muzani. Jika dugaannya benar, Muzani menilai telah terjadi pembalakan liar yang tak terkendali, memperparah bencana banjir dan menyebabkan ratusan korban jiwa.
Berita terpopuler ketiga adalah terkait penggalangan dana oleh panitia Reuni 212 yang menargetkan Rp 10 miliar untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta untuk masyarakat Palestina dan Sudan. Ketua SC Reuni 212, Ahmad Sobri Lubis, menyatakan bahwa penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian terhadap situasi kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya, musibah banjir di Sumatera membutuhkan penanganan cepat dan dukungan luas dari masyarakat. Selain itu, kondisi Palestina tetap menjadi perhatian utama umat Islam di Tanah Air.









