Jakarta – Kasus pembunuhan tragis Alvaro Kiano Nugroho (6) akhirnya menemui titik terang. Alex, ayah tiri korban, terungkap sebagai dalang di balik penculikan dan pembunuhan tersebut. Ironisnya, Alex dikenal sebagai sosok yang berkecukupan, bahkan memiliki beberapa unit kos-kosan di Tangerang.
Menurut Sayem (53), nenek Alvaro, putrinya, Arum Indah, mengenal Alex saat bekerja di Tangerang dan tinggal di kos milik pelaku pada tahun 2023. "Kenalnya ngekos di (tempatnya) Alex itu anak saya, emang kosnya di Alex itu," ungkap Sayem. Meski awalnya tak merestui, Sayem akhirnya mengizinkan putrinya menikah dengan Alex.
Setelah menikah, Arum Indah bekerja di Kamboja, sementara Alex tetap di Indonesia. Sayem mengaku selama tinggal bersama, Alex bersikap baik kepada keluarga. "Baik sih. Kalau di depan saya mah, ya pokoknya baik deh. Kalau sama saya sama keluarga, baik," tuturnya.
Sandiwara Pencarian dan Keterlibatan Dukun
Usai dinyatakan hilang pada 6 Maret 2025, Alex justru berlagak sibuk membantu pencarian Alvaro. Bahkan, ia mengantar keluarga membuat laporan ke polisi hingga ke Polda. "Dia sampai nganterin ke Polsek, Polda," kata Sayem.
Tak hanya itu, Alex juga aktif mengajak keluarga mencari Alvaro ke "orang pintar" di Karawang hingga Bogor. "Jadi kayak orang tidak punya salah gitu. Terus nganterin saya ke orang pinter gitu ya. Istilahnya ke Kerawang, ke Bogor. Itu masih dianterin sama dia," ujar Sayem.
Motif Masih Misteri, Polisi Temukan Kerangka
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengkonfirmasi bahwa pelaku pembunuhan Alvaro adalah ayah tirinya. Polisi telah menangkap Alex dan menemukan kerangka yang diduga jasad Alvaro.
"Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro," tegas Kombes Nicolas. Untuk memastikan identitas kerangka, polisi melakukan tes DNA. "Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," imbuhnya.
Nenek Alvaro mengungkapkan bahwa seorang marbot masjid turut membantu proses penyelidikan hingga mengarah pada Alex.
Sayem berharap kasus pembunuhan cucunya diusut tuntas. Namun, ia menyadari bahwa pelaku utama telah meninggal dunia. "Ya, saya mau berbuat apa juga udah nggak bisa ya. Karena pelaku udah enggak ada ya, gitu. Kalau pelaku masih ada sih ya inginnya kalau itu dihukum mati juga," pungkasnya. Diketahui Alex meninggal dunia di Polres Metro Jaksel beberapa hari setelah penangkapan.









