Jakarta – Freeport-McMoRan Inc (FCX) mempercepat upaya pemulihan operasi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) di Grasberg, Papua Tengah, yang sempat terhenti akibat insiden longsor. Perusahaan menargetkan tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) kembali beroperasi pada kuartal II 2026.
Presiden dan CEO FCX, Kathleen Quirk, menegaskan komitmen perusahaan untuk memulihkan produksi skala besar berbiaya rendah di Grasberg dengan mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan tanggung jawab. "Tim kami berkomitmen untuk memulihkan produksi skala besar berbiaya rendah di Grasberg dengan cara yang aman, efisien, dan bertanggung jawab," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).
Quirk menekankan bahwa insiden longsor menjadi pelajaran berharga bagi Freeport, dan perusahaan akan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. "Kami akan terus mengutamakan keselamatan di atas segalanya saat memulihkan operasi dan berupaya memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan," imbuhnya.
Sebelumnya, PTFI telah memulai kembali produksi dari tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone dan Big Gossan yang tidak terdampak longsor pada akhir Oktober 2025.
Dalam rencana pemulihan dan peningkatan kapasitas bertahap, FCX memproyeksikan produksi tembaga dan emas PTFI dari distrik mineral Grasberg pada 2026 akan setara dengan perkiraan volume 2025, yaitu sekitar 1,0 miliar pon tembaga dan 0,9 juta ons emas.
FCX memperkirakan produksi PTFI akan meningkat sepanjang 2026 dan 2027, dengan rata-rata produksi tahunan sekitar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,3 juta ons emas untuk periode tiga tahun 2027-2029.









