Profil Kenwilboy, Dari Nol Hingga Menjadi Raja Forex di Indonesia

Tak banyak anak muda yang berani mengambil risiko besar di usia belia. Terlebih lagi di dunia investasi dan perdagangan valuta asing, atau forex, yang dikenal penuh ketidakpastian. Namun, perkembangan teknologi dan akses informasi telah membuka peluang baru bagi generasi muda untuk menekuni bidang ini. 

Jakarta, IDN Times – Perkembangan teknologi yang begitu masif ditambah akses informasi luas membuka jalan bagi generasi muda untuk menekuni dunia investasi dan perdagangan valuta asing atau forex.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia trading forex di Indonesia menunjukkan tren menarik. Banyak anak muda mulai melirik forex sebagai alternatif karier menjanjikan. Bukan hanya sebagai penghasilan tambahan, tetapi juga sebagai profesi utama. Beberapa di antaranya bahkan berhasil meraih penghasilan signifikan hanya dengan berbekal laptop dan koneksi internet.

Fenomena ini tidak lepas dari peran media sosial dan komunitas online yang mempertemukan para trader pemula dengan mentor-mentor berpengalaman. Grup diskusi, kelas daring, hingga seminar trading pun jadi mudah diakses. Dari situ kemudian terbentuk jaringan yang memungkinkan transfer ilmu dan pengalaman secara langsung. Namun, tidak semua berhasil dan mampu bertahan dalam kerasnya pasar forex.

1 Sosok bernama Kenneth William

Pasar forex menuntut ketelitian, pengendalian emosi, dan strategi yang matang. Tanpa persiapan yang cukup, seorang trader bisa kehilangan seluruh modalnya dalam hitungan menit. Itulah sebabnya, meski tampak menjanjikan, forex tetap menjadi medan yang tidak bisa dianggap remeh.

Salah satu sosok yang kerap dibicarakan dalam komunitas forex Indonesia adalah Kenneth William atau biasa dikenal dengan nama Kenwilboy. Namanya mulai mencuat setelah berbagai kisah tentang perjalanannya tersebar luas di dunia maya. Lahir di Bandung dan berasal dari keluarga sederhana, Kenneth memulai segalanya dari nol, jauh sebelum dikenal sebagai Raja Forex di Tanah Air.

Sejak kecil, Kenneth sudah menunjukkan kemampuan analitis yang menonjol. Dia kerap menjuarai olimpiade sains dan matematika saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, bukan hanya di bidang akademik, jiwa wirausahanya juga tumbuh sejak usia muda.

“Saya mulai belajar berdagang sejak usia 14 tahun,” kata Kenneth, dikutip Senin (12/5/2025).

Dari situ, dia mulai memahami pentingnya ketekunan dan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis.

Sebelum akhirnya terjun ke dunia forex secara serius, Kenneth sempat mencoba beberapa usaha digital. Dia pernah berjualan baju secara online, lalu mendirikan agensi digital marketing yang membantu pelaku UMKM memperluas jangkauan bisnis mereka secara daring.

2 Mulai tertarik dengan forex dan mata uang kripto

Tak lama kemudian, Kenneth mulai melirik forex dan cryptocurrency atau mata uang kripto sebagai peluang baru yang lebih menantang.

Dunia kripto kemudian menjadi ladang baru bagi Kenneth yang mulai berinvestasi di Bitcoin sejak 2019, saat harga masih jauh di bawah nilai sekarang.

“Saya beli Bitcoin waktu harganya masih sekitar 9.500 USD, dan sekarang sudah tembus 95.000 USD,” ujar dia.

3 Forex dan kripto bukan cara kaya instan

Saat ini, Kenneth dikenal luas di kalangan trader sebagai mentor dan edukator. Dia rutin mengadakan kelas dan seminar untuk membantu pemula memahami dunia forex secara lebih realistis.

“Tujuan hidup saya adalah untuk membantu meningkatkan literasi finansial pada masyarakat karena sampai detik ini masih banyak yang salah mengartikan forex dan crypto. Mereka berpikir forex dan crypto adalah cara kaya instan. Padahal, forex, crypto ataupun instrumen keuangan lainnya bukanlah cara kaya instan,” tutur dia.