Malang – Sejumlah dosen Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “CARE” – Comprehensive Assessment for Retirees and Elderly di RW 1 Kelurahan Tlogomas, Kota Malang. Kegiatan ini berhasil menjaring partisipasi 100 lansia dan 5 kader posyandu lansia, yang mengikuti berbagai layanan skrining kesehatan secara gratis.
Layanan yang diberikan mencakup pemeriksaan tinggi dan berat badan, tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, asam urat, serta penilaian kesehatan mental. Sebagai penutup, peserta mendapatkan sesi konsultasi kesehatan langsung dari para tenaga kesehatan profesional.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Putra Ramadhan, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.M.B., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan, khususnya lansia.
“Melalui program CARE, kami tidak hanya memberikan deteksi dini terhadap berbagai risiko penyakit kronis dan gangguan mental, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 3 tentang kehidupan sehat dan kesejahteraan,” jelasnya.
Tak hanya aspek kesehatan, kegiatan ini juga memuat unsur edukasi kesehatan yang melibatkan peran serta kader posyandu dan mahasiswa, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap SDGs poin 4 (pendidikan berkualitas).
Ketua RW 1 Tlogomas, Sitam, menyambut baik kegiatan ini dan berharap bisa terus berlanjut.
“Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan warga kami. Lansia merasa lebih diperhatikan dan mendapatkan edukasi yang jelas tentang kondisi kesehatannya. Terima kasih kepada tim dosen dari UM,” ungkapnya.
Program CARE juga menjalin kolaborasi erat dengan berbagai pihak mulai dari posyandu lansia, fasilitas layanan kesehatan, hingga tokoh masyarakat. Kolaborasi ini memperkuat implementasi SDGs poin 17 yang menekankan pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu peserta lansia, Ibu Sumarni (67 tahun), merasa senang dengan adanya pemeriksaan menyeluruh.
“Biasanya saya cuma periksa kalau sakit, tapi di sini saya tahu kadar kolesterol dan asam urat saya. Saya juga jadi paham soal stres dan kesehatan pikiran. Alhamdulillah merasa lebih tenang,” ujarnya dengan wajah cerah.
Kegiatan CARE menjadi salah satu model pengabdian berbasis kolaborasi, teknologi, dan edukasi yang memberikan manfaat konkret bagi masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat direplikasi di wilayah lain untuk membangun komunitas lansia yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera.


