Semarang – Kabar baik bagi masa depan energi Indonesia! Produksi listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan lonjakan produksi dari 3,72 Terawatt jam (TWh) pada Januari menjadi 37,48 TWh pada Oktober 2025. Peningkatan ini menandai akselerasi yang menggembirakan dalam transisi energi bersih di Tanah Air.
[Insert Foto: Nelayan memindahkan ikan hasil tangkapan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat tren peningkatan produksi listrik dari energi baru dan energi terbarukan (EBT) atau listrik bersih dari 3,72 Terawatt jam (TWh) pada Januari 2025 menjadi 37,48 TWh pada Oktober 2025. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.]
Peningkatan produksi EBT ini didorong oleh masifnya pembangunan infrastruktur energi bersih di berbagai daerah. Ekspansi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), tenaga air, biomassa, serta pemanfaatan co-firing pada PLTU menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ini.
Kementerian ESDM menegaskan bahwa peningkatan produksi listrik hijau ini merupakan langkah strategis untuk mencapai target bauran EBT nasional. Selain itu, upaya ini juga mendukung komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi karbon. Penguatan sektor energi bersih diharapkan dapat mendorong kemandirian energi dan ketahanan listrik di seluruh pelosok negeri.









