Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 1447 H/2026 M melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34 Tahun 2025. Keppres ini mengatur pembiayaan haji yang bersumber dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan jemaah dan nilai manfaat yang disubsidi pemerintah.
Nilai manfaat yang dialokasikan mencapai Rp 6.695.758.435.018 untuk jemaah haji reguler dan Rp 7.229.419.000 untuk jemaah haji khusus. Subsidi ini akan mengurangi biaya yang harus dibayarkan jemaah, yang dikenal sebagai Bipih.
Berikut adalah rincian lengkap biaya haji per jemaah untuk tahun 2026, termasuk total biaya dan Bipih yang harus dibayarkan, berdasarkan embarkasi:
- Aceh: Rp 78.324.981 (Bipih Rp 45.109.422)
- Medan: Rp 79.379.071 (Bipih Rp 46.163.512)
- Batam: Rp 87.340.981 (Bipih Rp 54.125.422)
- Padang: Rp 81.085.481 (Bipih Rp 47.869.922)
- Palembang: Rp 87.422.481 (Bipih Rp 54.206.922)
- Jakarta (Pondok Gede, Cipondoh, Bekasi): Rp 91.758.281 (Bipih Rp 58.542.722)
- Solo: Rp 86.448.981 (Bipih Rp 53.233.422)
- Surabaya: Rp 93.860.981 (Bipih Rp 60.645.422)
- Balikpapan: Rp 88.791.481 (Bipih Rp 55.575.922)
- Banjarmasin: Rp 88.754.481 (Bipih Rp 55.538.922)
- Makassar: Rp 89.108.738 (Bipih Rp 55.893.179)
- Lombok: Rp 88.167.381 (Bipih Rp 54.951.822)
- Kertajati: Rp 91.774.581 (Bipih Rp 58.559.022)
- Yogyakarta: Rp 86.170.981 (Bipih Rp 52.955.422)









