Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat Adat Indonesia Raih Apresiasi Global di COP30
Belem, Brasil – Komitmen Indonesia dalam pengelolaan hutan oleh masyarakat adat menuai pujian dunia dalam Leaders Summit KTT Perubahan Iklim COP30 di Belem, Brasil. Apresiasi ini disampaikan setelah Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan komitmen tersebut pada Jumat (7/11).
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa komitmen ini sejalan dengan prioritas kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat aksi iklim global. "Presiden menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil dengan memberikan hak kelola hutan seluas 1,4 juta hektar kepada masyarakat adat selama empat tahun ke depan. Ini satu hal yang sangat dikagumi dan mendapatkan dukungan dari dunia internasional," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, komitmen Indonesia untuk Perjanjian Paris dan aksi iklim multilateral juga diapresiasi. Perjanjian Paris menargetkan nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat, serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga delapan persen per tahun.
Bergabungnya Indonesia dalam Tropical Forest Forever Facility (TFFF) dengan kontribusi pendanaan yang sama dengan Brasil juga menjadi sorotan. "Ini juga menunjukkan bahwa sebagai negara berkembang sekaligus negara yang memiliki hutan tropis terbesar, kita berbicara kepada seluruh belahan dunia bahwa kita tidak hanya memiliki hutan, tetapi juga secara aktif terlibat dalam mencari mekanisme perlindungan terhadap hutan tropis kita," kata Raja Juli.

Indonesia menegaskan akan terus bekerja sama dalam kerangka multilateralisme untuk melindungi bumi dari perubahan iklim.




Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.