Ketua MPR Ahmad Muzani menegaskan kekuatan Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman saat bertemu Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syekh Dr. Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, di Mekkah, Arab Saudi.
"Perbedaan bagi kita adalah energi untuk menjaga kekuatan Indonesia sebagai negara persatuan," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/11/2024). Muzani menekankan pentingnya pemimpin melihat perbedaan sebagai pemersatu, bukan pemicu perpecahan.
Muzani menyambut baik peluncuran platform digital Liga Muslim Dunia dan berharap platform tersebut bermanfaat, terutama di era digital ini. Ia juga menyampaikan tugasnya dalam menjaga harmoni masyarakat Indonesia yang beragam, di mana toleransi beragama dijunjung tinggi.
"Sekarang di Indonesia kami menjalankan prinsip-prinsip keyakinan agama, sama sekali tidak ada halangan, dan negara memiliki fasilitas berbagai macam support undang-undang legalitas terhadap kebebasan menjalankan keyakinan agama," ungkapnya.
Muzani juga menyampaikan kesiapan Indonesia menyambut kunjungan Sekjen Liga Muslim Dunia ke Jakarta pada awal Desember, di mana Presiden Prabowo siap menerima kunjungan tersebut.
Harapan Penambahan Kuota Haji
Sebelumnya, Muzani bertemu dengan Pimpinan Pengelola Urusan dan Administrasi Masjid Nabawi, Doktor Syekh Muhammad Al-Khudori, di Madinah. Dalam pertemuan tersebut, Syekh Al-Khudori mengapresiasi ketertiban jemaah haji dan umrah Indonesia.
“Hari ini kami bersama dengan pimpinan MPR lainnya Dokter Hidayat Nur Wahid dan anggota MPR bertemu dengan Doktor Syekh Muhammad Al-Khudori, seorang ketua dari pengelolaan Masjid Madinah Al-Munawaroh. Salah satu yang disampaikan adalah bahwa beliau sangat mengapresiasi terhadap jemaah haji dan jemaah umrah Indonesia yang sangat tertib, taat, dan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi kalau di Madinah Al-Munawaroh,” kata Muzani di Madinah, Senin (24/11).
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat pendidikan Islam di Madinah bagi WNI, serta peluang kerja sama transfer pengetahuan pengelolaan masjid, termasuk kebersihan, arsitektur, dan manajemen jemaah.
“Yang kedua, beliau akan melakukan transfer pengelolaan Masjid Madinah kepada masjid-masjid di Indonesia tentang kebersihannya, tentang pengelolaan jemaah, motifnya, manajemen. Karena itu, ini adalah kabar baik dan kami berharap pengelolaan ini bisa menyempurnakan pengelolaan tempat-tempat ibadah masjid yang ada di Indonesia,” ujar Muzani.
MPR juga menyampaikan permohonan penambahan kajian Islam berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, yang saat ini hanya ada satu. Pihak Masjid Nabawi menyambut baik usulan tersebut dan sedang mempertimbangkan realisasinya.
“Saya berharap beliau bisa datang ke Indonesia dan yang juga menyenangkan adalah kajian-kajian Islam di Madinah yang selama ini baru satu kajian Islam berbahasa Indonesia, mungkin akan ditambah untuk kajian-kajian Islam dalam bahasa Indonesia. Bukan hanya satu tetapi ada beberapa tempat lagi yang akan ditambahkan," kata Muzani.









