Kredit Macet Pinjaman Online Meningkat, AFPI Ungkap Penyebabnya

Publikasi Media

November 14, 2025

2
Min Read

Singapura – Tingkat gagal bayar (TWP90) pinjaman online di Indonesia mengalami peningkatan. Per September 2025, TWP90 mencapai 2,82%, naik dari 2,60% pada Agustus 2025 dan 2,38% pada September tahun sebelumnya.

Ketua Bidang Edukasi, Literasi, Riset AFPI, Marcella Chandra Wijayanti, menjelaskan bahwa kenaikan ini bersifat musiman dan dipengaruhi kondisi makro ekonomi yang tidak pasti.

"Wajar di perbankan juga pasti begitu. Karena ada season, terutama kondisi makro ini nggak bisa dipungkiri," ujar Marcella di Singapura, Kamis (13/11/2025).

Marcella menambahkan, faktor-faktor tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau musibah dapat memengaruhi kemampuan peminjam untuk membayar cicilan. Ia juga menyinggung adanya gerakan gagal bayar yang dilakukan oleh peminjam tidak bertanggung jawab.

Meski demikian, platform pinjaman online terus meningkatkan teknologi untuk mendeteksi calon peminjam berkualitas dan menolak yang berpotensi gagal bayar.

"Sebenarnya platform P2P lending memang teknologinya jadi makin canggih kan. Jadi kita bisa makin mendeteksi intensi orang. Kita bisa mendeteksi mana sih good quality borrower, mana yang nggak. Yang nggak ya pasti akan di-reject," terang Marcella.

AFPI juga bekerja sama dengan OJK dan aparat penegak hukum untuk memberantas kelompok penggerak gagal bayar. Marcella menegaskan bahwa industri pinjaman online tetap tumbuh sehat dengan NPL yang terjaga di kisaran 2%.

"Kita harus take the risk, ya mau gak mau. Kan sebenernya usaha kita adalah gimana risk ini bisa turun. Kalau kita cuma fokus sama yang 2%, nggak tumbuh industrinya. Kalau bisnis kayak gitu kita prinsipnya, we need to focus on our main user. Dan untungnya our main user ini, mereka user-user yang bagus," papar Marcella.

OJK mencatat outstanding pembiayaan pinjaman online per September 2025 mencapai Rp 90,99 triliun, meningkat 22,16% secara tahunan.

Tinggalkan komentar

Related Post