Jakarta bersiap menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi menerjang mulai pertengahan Desember 2025 hingga Januari 2026. Anggota DPD RI perwakilan DKI Jakarta, Fahira Idris, mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan menekankan pentingnya sinergi demi keselamatan warga.
"Cuaca ekstrem ini bukan fenomena biasa, melainkan dampak perubahan iklim yang membuat pola hujan dan ancaman banjir semakin sulit diprediksi. Semua pihak harus bersinergi agar Jakarta tetap aman," tegas Fahira Idris, Kamis (4/12).
Fahira mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI Jakarta yang telah menyiapkan antisipasi, termasuk pengecekan pompa dan normalisasi sungai. Namun, ia menekankan perlunya persiapan yang lebih komprehensif dan kolaboratif. Berikut 5 poin krusial yang menjadi perhatian Fahira Idris:
- Optimalisasi Infrastruktur Pengendali Banjir: Memastikan seluruh pompa statis dan mobile, pintu air, serta drainase berfungsi maksimal.
- Mitigasi Rob di Pesisir: Memperkuat kesiapsiagaan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, termasuk perbaikan tanggul dan pembaruan jalur evakuasi.
- Diseminasi Informasi Publik: Memaksimalkan aplikasi JAKI, situs Pantau Banjir, dan layanan darurat 112 untuk memberikan informasi real-time kepada warga.
- Koordinasi Lintas Daerah: Memastikan SOP banjir lintas daerah berjalan efektif, terutama dengan Bogor dan Depok, terkait pengaturan pintu air dan sistem peringatan dini.
- Libatkan Warga: Mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, menyiapkan tas siaga bencana, dan mengamankan instalasi listrik rumah.
"Saya mengajak seluruh warga tetap waspada, saling membantu, dan mengikuti informasi resmi. Dengan kolaborasi kuat, semoga Jakarta dapat melewati periode cuaca ekstrem ini dengan aman," pungkas Fahira Idris.









