Menjadi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan sudah dijalankan oleh Alifia Hayyas pada awal tahun 2022 lalu. Terbilang muda, Alifia tidak mau membuang waktunya untuk hal-hal yang dianggap kurang bermanfaat bagi dirinya. Wanita kelahiran Semarang ini memanfaatkan waktu untuk mengasah bakat yang ia tekuni pada masa perkuliahannya. Dalam wawancara khusus, Alifia, membagikan pengalamannya bahwa ia menekuni dunia modelling hingga mengikuti beberapa ajang duta sebagai wadah peningkatan public speaking dan membranding dirinya.
Mengikuti Berbagai Kegiatan Diluar Walaupun Menjadi Guru
Berprofesi menjadi Guru tidak menghalangi semangat Alifia untuk menghadiri kegiatan dari kampus almamaternya. Sebagai salah satu mahasiswa berprestasi ketika berkuliah, Ia sesekali mendapatkan undangan dari UIN Salatiga sebagai delegasi prodinya.
“Dalam manajemen waktu, saya selalu memaksimalkan jam diluar mengajar untuk memenuhi undangan. Selalu memanfaatkan hari libur sekolah, seperti hari Sabtu dan Minggu, bahkan saya selalu mempunyai jadwal perencanaan untuk dua minggu mendatang,” ujar Alifia.
Manajemen waktu selalu diperhatikan agar dapat memaksimalkan kegiatan. Hal ini menurut Alifia adalah kunci untuk mengisi waktu yang ada sebagai peningkatan personal branding.
Pada aktivitas mengajar, Alifia, selalu memberi dukungan siswanya agar selalu memanfaatkan waktu yang ada dan selalu memaksimalkan ditiap-tiap kegiatannya. Terlebih ia merupakan Guru Bimbingan Konseling, yang bertugas sebagai fasilitator siswanya untuk menjembatani dalam problema yang ada. Kedekatan dengan siswa dimanfaatkan Alifia sebagai teman sharing menggali sebab problema mereka dan menjembatani untuk menuju pengentasan problema.
Pesan untuk Generasi Muda
Dalam perjalanan mengikuti berbagai ajang duta yang diraihnya, Alifia beranggapan bahwa semua yang ia lakukan tidaklah sia-sia. Sebagai generasi muda atau Gen Z, Alifia tidak pernah merasa puas atas apa yang ia capai. Menurutnya, jika sudah merasa puas maka hari-hari berikutnya yang diberikan menjadi kurang maksimal.
“Bersyukur itu pasti, tapi saya tetap selalu merasa kurang puas dengan mengikuti berbagai ajang sampai disini,” ujar Alifia.
Menjadi role model generasi muda, sudah menjadi impian Alifia sejak kecil. Diusianya saat ini, ia berharap agar siswa siswinya menjadi generasi muda yang selalu memaksimalkan waktunya. Karena menurut Alifia, alangkah lebih baiknya selalu mengukir kegiatan yang bermanfaat. Sebaik-baikya insan adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
“Kecuali manajemen waktu ada juga hal penting untuk menunjang kemaksimalan dalam kegiatan, yakni support system orang-orang terdekat. Untuk keluarga, terlebih ibu dan saudara perempuanku, kekasihku, tak lupa teman dekatku yang selalu membersamai prosesku,” katanya.
Menurut Alifia, rahasia lain dalam pemaksimalan kegiatan yakni dukungan dari orang-orang terdekat. Hal tersebut membuat ia sangat bersemangat dalam menjalani kegiatan.
Terakhir, Alifia berpesan bahwa pada tiap kegiatan dijalankan dengan niat dan keikhlasan hati. “Jika setiap hal dilaksanakan dengan niat maka akan membuahkan hasil yang maksimal. Tetapi jika hasil tidak sesuai dengan niat, maka yang terjadi kita ambil dengan keikhlasan hati,”
Perjalanan Alifia menjadi Guru dan mengikuti beberapa ajang dengan seimbang adalah bukti bahwa ia telah melaksanakan dengan manajemen waktu yang baik, niat, serta keikhlsan yang ada dalam hati.
Tinggalkan komentar