Bandung, Jawa Barat – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta (OSO), menegaskan kesiapan partainya menghadapi Pemilu 2029 usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I dan Bimbingan Teknis (Bimtek) 2025 yang digelar di Bandung. Konsolidasi internal dan komitmen terhadap isu-isu kerakyatan menjadi fokus utama Hanura.
OSO menyatakan, "DPP Hanura akan memastikan struktur kepengurusan lengkap di seluruh provinsi hingga tingkat kelurahan dan desa, terbentuk sebelum Desember 2026. Pembentukan dilakukan secara berjenjang."
Rakernas menginstruksikan pemenuhan syarat peserta Pemilu 2029, termasuk verifikasi faktual, struktur, dan keanggotaan pada tahun 2026-2027, serta pendidikan kader di setiap tingkatan. Penegakan aturan organisasi juga ditekankan, dengan sanksi bagi pengurus yang tidak aktif dan penghargaan bagi yang berprestasi. "Saya juga akan melakukan restrukturisasi DPP," imbuh OSO.
Selain penguatan internal, Hanura juga menyoroti isu-isu eksternal, termasuk dukungan terhadap upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. "Partai Hanura mendesak para stakeholder politik di Indonesia untuk melakukan peningkatan akses pendidikan Pemilu bagi rakyat. Khususnya, generasi muda, perempuan, penyandang disabilitas, dan daerah terpencil," tegas OSO.
Terkait sistem Pemilu, Hanura berkomitmen memperjuangkan representasi politik yang merata di seluruh daerah dan menjaga kedaulatan suara rakyat. "Jangan ada lagi 17 juta suara yang hilang. Hanura akan berjuang untuk menjaga kedaulatan suara rakyat," lanjutnya.
Lebih lanjut, Hanura mendesak pemerintah untuk pemerataan pembangunan di daerah, khususnya sektor kesehatan, pendidikan, serta pangan dan energi.
"Demi terwujudnya, ‘Daerah Berdaya, Indonesia Sejahtera’. Setelah daerah makmur, baru ada Indonesia makmur," pungkas OSO, menandaskan komitmen seluruh kader Hanura untuk mewujudkan kemenangan di Pemilu 2029.









