DME Jadi Andalan Pengganti LPG, Bahlil Laporkan ke Prabowo: Target 2026 Mulai Beroperasi

Publikasi Media

November 9, 2025

2
Min Read

Jakarta – Pemerintah memprioritaskan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk menekan impor. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan proyek ini kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Terbatas (Ratas) pada Kamis, 6 November 2025.

Bahlil mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menekankan urgensi percepatan pembangunan industri energi dalam negeri, mengingat kebutuhan LPG yang terus meningkat.

"Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan Cilegon, itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan, di 2026, itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025). Pemerintah menargetkan proyek ini mulai beroperasi pada tahun 2026.

DME memiliki karakteristik yang mirip dengan LPG, baik secara kimia maupun fisika. Hal ini memungkinkan penggunaan infrastruktur LPG yang sudah ada, seperti tabung dan fasilitas penyimpanan. Keunggulan lainnya, DME dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk biomassa, limbah, dan Coal Bed Methane (CBM), namun batu bara kalori rendah dinilai paling ideal.

Selain itu, DME dinilai lebih ramah lingkungan karena mudah terurai di udara, tidak merusak ozon, dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%. "LPG per tahun menghasilkan emisi 930 kg CO2, nanti dengan DME hitungannya akan berkurang menjadi 745 kg CO2. Ini nilai-nilai yang sangat baik sejalan dengan upaya-upaya global menekan emisi gas rumah kaca," jelas Kementerian ESDM dalam keterangan di situs resminya.

Kualitas nyala api DME juga lebih baik, menghasilkan api yang lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur. DME merupakan senyawa eter paling sederhana dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas, sehingga pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

Tinggalkan komentar

Related Post