siar.co.id – Pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) tengah berupaya memulihkan distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke wilayah Aceh dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, yang terdampak bencana. Sejumlah daerah yang sebelumnya terisolasi akibat jalur distribusi terputus, seperti Bireuen di Aceh dan Tapanuli Tengah di Sumut, kini mulai menerima pasokan energi secara bertahap.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan fokus pemerintah saat ini adalah memulihkan pasokan LPG di wilayah terdampak, setelah sebelumnya berhasil mengatasi kelangkaan dan antrean panjang BBM.
"Untuk kebutuhan LPG masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pasokan kami akan ambil dari hub Sumatera Barat yang tadinya itu dari Dumai, agar lebih cepat," ujar Bahlil saat meninjau korban bencana di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (3/12/2025).
Kendala utama distribusi LPG di Aceh adalah putusnya jembatan di wilayah Bireuen. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menyiapkan dua jalur alternatif:
- Jalur Utara: Pengiriman kapal bermuatan skid tank dari Terminal LPG Arun, Lhokseumawe, menuju Banda Aceh. Kapal dijadwalkan tiba di Lhokseumawe pada Kamis (4/12/2025) dan mencapai Banda Aceh pada Jumat (5/12/2025).
- Jalur Selatan dan Barat Aceh: Pengiriman tabung LPG isi dari Sumut, serta penyiapan gudang darurat di wilayah Aceh Barat. Pasokan perdana melalui jalur ini dilaporkan telah tiba pada Kamis siang.
Untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat di Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Nias, pemerintah mengoperasikan dua rute distribusi:
- Jalur Laut: Pengiriman menggunakan skid tank dan tabung isi dari Teluk Kabung, Sumbar, menuju Nias, Sibolga, dan Tapteng.
- Jalur Darat: Pengiriman dari Pakpak Bharat menuju Tapteng dan Sibolga.
Langkah-langkah percepatan distribusi ini diharapkan dapat segera memulihkan akses energi di wilayah terdampak dan meringankan beban masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan logistik pascabencana di Aceh dan Sumut.









