Dunia pageant dan modeling remaja di Indonesia kini menjadi salah satu ruang aktualisasi diri yang kian digandrungi oleh generasi muda. Ajang-ajang kecantikan tidak lagi semata-mata berbicara soal penampilan fisik, melainkan juga menyentuh aspek kepribadian, kepemimpinan, dan kontribusi sosial. Seiring meningkatnya minat generasi muda terhadap ajang semacam ini, muncul pula figur-figur baru yang menjadi representasi dari nilai-nilai tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran remaja Indonesia di panggung nasional dan internasional membawa angin segar. Mereka datang dari latar belakang berbeda dan membawa cerita yang unik, termasuk bagaimana mereka merintis karier di usia belia. Fenomena ini juga menunjukkan bahwa dunia modeling dan pageant semakin inklusif dan terbuka terhadap berbagai potensi dan karakter.

Perubahan ini turut dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan media sosial dan digital yang memberikan ruang luas untuk menunjukkan jati diri dan kemampuan. Kini, panggung bukan hanya berada di atas runway, tetapi juga di layar ponsel jutaan orang. Anak muda tak hanya tampil, tetapi juga bersuara dan membentuk narasi sendiri tentang kecantikan, nilai hidup, dan impian.
Salah satu nama yang baru-baru ini muncul adalah Arine Azraghevira Indarta, yang berhasil meraih gelar Puteri Remaja Indonesia 2024. Kiprah Arine menjadi perhatian karena mewakili generasi muda yang aktif, berani mencoba hal baru, dan mampu bertahan dalam tekanan dunia kompetitif. Ia menjadi salah satu contoh bagaimana perjalanan karier bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
“Langkah awal saya di dunia pageant dan modeling dimulai dari rasa ingin tahu dan semangat untuk mencoba hal baru,” ujar Arine. Ia menuturkan bahwa kariernya bermula dari mengikuti pelatihan modeling serta ajang-ajang kecil sebelum akhirnya naik ke level nasional.
Namun, perjalanan Arine tidak selalu mulus. Tantangan psikologis menjadi salah satu hambatan terberatnya. “Tantangan terberat mungkin adalah menjaga kepercayaan diri di tengah tekanan dan ekspektasi yang tinggi,” katanya. Ia mengaku menghadapi komentar negatif, tetapi mampu bertahan dengan menjaga fokus dan lingkungan yang positif.
Setelah meraih gelar nasional, Arine mulai mendapat berbagai tawaran kerja sama dan undangan berbicara di acara-acara publik. “Banyak kesempatan baru yang datang, seperti undangan menjadi pembicara di berbagai acara, tawaran kolaborasi dengan brand, serta peluang terlibat dalam kegiatan sosial dan kampanye yang berdampak,” ujarnya. Menurutnya, ini adalah momen untuk memberikan kontribusi lebih luas kepada remaja Indonesia.
Dalam membangun karier, Arine menekankan pentingnya karakter dan konsistensi. “Menurut saya, konsistensi, disiplin, dan karakter yang kuat adalah kunci utama,” tuturnya. Ia percaya bahwa keberhasilan di dunia modeling dan pageant tidak semata soal penampilan, tapi juga tentang pesan yang disampaikan kepada masyarakat luas.
Meski kini telah dikenal publik, Arine tetap menjaga citra dirinya dengan cermat. Ia menggunakan media sosial secara bijak dan terbuka terhadap masukan. “Saya selalu berusaha menjadi diri sendiri, menjaga sikap dan tutur kata, serta selektif dalam memilih aktivitas yang saya ikuti,” katanya.
Arine menyebut ibunya sebagai sosok paling berpengaruh dalam perjalanan kariernya. “Beliau selalu menjadi pendukung utama, dari awal saya mulai meniti karier hingga sekarang,” katanya. Ia juga mendapatkan banyak motivasi dari mentor dan teman-teman komunitasnya. Ke depan, Arine berharap bisa terus berkembang dan membangun platform yang mendukung para remaja Indonesia untuk lebih percaya diri dan mengejar impiannya.



Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.