Isi:
Jakarta – Penjualan properti di China mengalami penurunan signifikan dalam lima tahun terakhir akibat lesunya daya beli. Kondisi ini mendorong para pemilik rumah untuk mencari cara alternatif, termasuk praktik xuanxue—istilah yang merujuk pada ritual keberuntungan bernuansa mistis dan feng shui—agar properti mereka cepat terjual.
Dilansir dari SCMP, Minggu (23/11/2025), berbagai upaya dilakukan, mulai dari berdoa di kuil, membeli jimat khusus, hingga menuliskan kata "terjual" di kertas merah sebagai upaya menarik keberuntungan. Fenomena ini menjadi viral di media sosial China.
Tren ini dipicu oleh unggahan warganet yang mengaku berhasil menjual rumah setelah melakukan serangkaian ritual tersebut.
Di platform RedNote, ratusan orang membagikan harapan serupa dengan mengunggah foto jimat penjual rumah. Sebagian mengklaim berhasil menjual properti tak lama setelahnya, namun banyak pula yang masih belum beruntung.
"Aku sudah mencoba semuanya… tapi tetap tidak ada satu pun yang bertanya," keluh seorang pengguna.
Unggahan tersebut menuai banyak respons, dengan warganet lain berharap keberuntungan serupa menghampiri mereka. "Berdoa semoga apartemenku cepat laku," tulis seorang pengguna. "Aku punya tiga properti yang ingin dijual," timpal yang lain.
Agen real estate mengakui bahwa menjual rumah kini membutuhkan waktu lebih lama akibat rendahnya permintaan. Pembeli pun cenderung lebih agresif dalam negosiasi harga. Semakin lama penjual menunggu, harga properti biasanya semakin turun.
"Menjual rumah sekarang sangat sulit," ujar Song Yulin, seorang agen di Shanghai. "Kalau tidak dipasang dengan harga yang sangat murah, biasanya butuh tiga hingga enam bulan untuk terjual," tambahnya.









