Padang, Sumatera Barat – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyatakan bahwa kondisi cuaca di wilayahnya mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini menjadi momentum penting untuk mempercepat penanganan korban bencana banjir yang melanda sejumlah daerah.
"Alhamdulillah, cuaca di Sumbar mulai membaik. Langit sudah mulai biru dan matahari sudah kembali tampak. Ini kesempatan untuk mempercepat penanganan di lapangan," ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (29/11/2025).
Menurut data sementara dari Posko Terpadu Penanganan Bencana Provinsi Sumbar, sebanyak 85 warga terdampak masih belum ditemukan dan proses pencarian terus diintensifkan. Gubernur menekankan pentingnya mengoptimalkan upaya pencarian di tengah kondisi cuaca yang mendukung.
Meski demikian, Mahyeldi tetap mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi ancaman bencana masih ada.
Sementara itu, dampak banjir juga dirasakan warga di daerah lain. Nova, warga Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, menuturkan bahwa banjir luapan danau telah terjadi sejak tiga hari terakhir, memaksa warga yang tinggal di tepi danau mengungsi. "Selama saya menetap di sini, ini merupakan bencana banjir yang paling parah," ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa Siklon Tropis Senyar telah melemah setelah bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan memasuki daratan Malaysia. "Per Jumat (28/11) pukul 06.00 WIB, Ex-Siklon Senyar mengalami pelemahan intensitas seiring masuknya ke daratan Malaysia. Saat ini berada di Selangor dan bergerak ke arah timur-timur laut," jelas Andri.









