Jakarta – Anggota DPR RI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, menyampaikan apresiasi mendalam kepada tim SAR gabungan atas kerja keras mereka dalam operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap. Operasi SAR secara resmi dihentikan pada Minggu (23/11) setelah berlangsung selama sepuluh hari, meskipun dua korban masih dinyatakan hilang.
"Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh Tim SAR Gabungan. Meski masih ada korban yang belum ditemukan, kerja keras tim SAR dan para relawan sudah sangat luar biasa," ujar Kaisar. Ia juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan seluruh warga terdampak.
Kaisar menekankan bahwa longsor ini bukan kejadian tunggal. "Dalam satu bulan terakhir tercatat ada empat musibah di wilayah ini yang mengharuskan warga dievakuasi. Yang paling parah berada di lokasi longsor, sementara kejadian lainnya merusak rumah-rumah warga," jelasnya.
Dengan dihentikannya operasi SAR, Kaisar menyerukan peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana susulan. "Penutupan operasi SAR bukan akhir dari sebuah bencana. Ini justru menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kewaspadaan harus ditingkatkan. Terlebih, saya menerima informasi bahwa curah hujan di wilayah Cilacap masih akan tinggi. Musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari tahun depan," tegasnya.
Kaisar juga menyoroti kekhawatiran warga akan potensi banjir lumpur susulan akibat kondisi tanah yang labil. Di tengah situasi ini, Tim Sobat Kaisar kembali memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai di wilayah Majenang. "Tadi malam saya menerima laporan bahwa Tim Sobat Kaisar kembali turun melakukan aksi solidaritas membantu warga yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cikawung. Lokasinya sekitar 20 menit dari titik longsor," ujarnya.









