Jakarta, Liputan6.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa aktivitas Gunung Semeru masih tinggi, dan statusnya tetap Awas (Level IV). Kepala PVMBG, Priatin Hadi Wijaya, dalam keterangan tertulisnya (22/11/2025) menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil analisis dan evaluasi aktivitas gunung.
"Aktivitas Gunung Semeru masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu masih ditetapkan pada level IV," ujar Priatin.
Pemantauan visual pada 21-22 November 2025 menunjukkan erupsi berkelanjutan. Pada 20 November 2025, asap kawah putih bertekanan sedang teramati setinggi 1.000 meter di atas puncak. Letusan dengan tinggi 300-500 meter dominan mengarah ke tenggara, dan aktivitas guguran lava masih berlangsung dengan jarak luncur hingga 800 meter ke arah Besuk Kobokan.
Erupsi dan guguran lava masih terjadi, namun seringkali tidak teramati karena cuaca. Data kegempaan menunjukkan aktivitas kegempaan di Gunung Semeru masih tinggi, mengindikasikan suplai material dari bawah permukaan bersamaan dengan pelepasan material melalui letusan dan embusan. Getaran lahar terekam dua kali dengan durasi panjang, menandakan adanya aliran lahar di Besuk Kobokan dan menimbulkan letusan sekunder.
Sebelumnya, pada 19 November 2025, Gunung Semeru mengalami erupsi yang menghasilkan awan panas dengan jarak luncur 13,8 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Awan panas tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan lama gempa 14.283 detik. Sejak 19 November 2025 pukul 17.00 WIB, status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Asap Membumbung 1.000 Meter
Pada Sabtu (22/11/2025) dini hari, Gunung Semeru terpantau mengeluarkan asap setinggi 1.000 meter dari puncak. Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, aktivitas visual menunjukkan gunung api tampak jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Tercatat 157 kali gempa letusan/erupsi, 17 kali gempa guguran, 19 kali gempa hembusan, satu gempa vulkanik dalam, enam gempa tektonik jauh, serta satu gempa getaran banjir.
Bupati Lumajang Klaim Aktivitas Semeru Menurun
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, pada Jumat (21/11/2025) mengklaim bahwa Gunung Semeru sudah lebih tenang dan tidak lagi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG). "Jika ada letupan, sifatnya kecil dan wajar," ujarnya.
Meski demikian, pemerintah tetap menekankan kewaspadaan mengingat status Semeru belum diturunkan. Masyarakat di radius 15–20 kilometer dari puncak diminta tetap waspada. Pemkab Lumajang, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pemantauan 24 jam, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyiagakan jalur evakuasi.









